Translate

5 Jul 2012

JURNALISTIK

Gank Motor Di Kalangan Remaja       


BEKASI,MUSTIKAJAYA 12/05/12-   
Geng motor  menurut  Bu.Tina Rustiana guru biologi dari SMA 9 BEKASI Menurut nya,geng motor merupakan suatu kumpulan anak-anak muda yang sering meresahkan masyarakat dengan banyak melakukan pengrusakan terhadap fasilitas-fasilitas umum maupun warga sekitar,dan disinyalir geng motor yang paling marak di Indonesia yaitu wilayah Bandung,Jawabarat.

        Menurut Bu.Tina Rustiana di dalam sebuah geng motor juga ada segi positifnya antara lain kegiatan sosial seperti gotong royong maupun bakti sosial namun. Belakangan ini muncul fenomena geng motor di kalangan anak muda, khususnya remaja kita. Meskipun sama sekali bukan hal baru, namun geng motor mencuat ke publik berkenaan dengan isu dan  praktek kekerasan yang lekat dengannya.
Geng motor dan geng-geng remaja lain pada awalnya merupakan jawaban nyata dari kebutuhan kaum remaja atas wadah komunikasi antarsesama tadi. Remaja-remaja yang punya background sama: memiliki sepeda motor dan suka ber-motor ria'. Pada perkembangannya, setelah mereka berkumpul dalam sebuah geng, mereka akan mengisi perkumpulan itu dengan aktivitas. Di sinilah masalah mulai muncul. Pemilihan terhadap aktivitas apa yang akan dijadikan materi kelompok akan menentukan bagaimana warna geng itu ke depan. Dan permulaan dari munculnya keinginan untuk ikut gabung dalam geng motor biasannya dipicu dari permasalahan pribadi baik itu dari lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar ataupun keingin tahuan dia dalam pergaulan bebas , ujar bu.Tina “awalnya sih nyoba-nyoba,lama – lama malah menggila ``
Sebenarnya bila remaja berkumpul dan berkelompok, itu merupakan hal yang lumrah.  Masalahnya adalah ketika berkumpulnya mereka itu mengarah pada hal yang destruktif. Sebagaimana lazimnya manusia, kalangan remaja juga membutuhkan komunitas untuk berkomunikasi dan bersosialisasi. Mereka akan merasa nyaman untuk berkomunikasi dengan sesama, dalam artian usia yang sama lebih-lebih dengan kecenderungan dan hobi yang sama pula. Interest yang sepadan akan menguatkan jalinan serta ikatan emosional antarsesama anggota yang berada dalam satu grup. Contohnya  geng motor bekasi yang berada diwilayah sekitaran Grand wisata, menurut sundut pandang saya sendiri tidak pernah meresahkan masyarakat atau merusak fasilitas-fasilitas umum disana.
Kalau misalkan saya memiliki  anak didik  yang mengikuti geng motor dan dia melakukan aksi kekerasan terhadap teman sekelas nya baik fisik maupun nonfisik,saya tidak akan segan-segan untuk menindak tegas anak didik saya,mungkin hal pertama yang akan saya lakukan dengan cara pendekatan dan merundingkan masalahnya dengan orangtua murid bila si anak didik masih melakukan kesalahan yang sama,saya akan memberikan peringatan kedua dengan teguran dan hukuman jika dia masih belum bisa di kasih tau dengan sekali dua kali saya tidak akan mentolerir anak didik saya,sebagai pelajaran saya akan keluarkan dia dari sekolah.
Anak-anak yang mengikuti geng motor ini biasanya dari kalangan menengah kebawah dan di gandrungi oleh anak-anak Remaja karena remaja termasuk dalam pribadi-pribadi yang gelisah. Posisi organisasi remaja seharusnya mampu menjadi pelarian' (dalam artian positif) bagi kegelisahan mereka. Para remaja banyak yang merasa kesepian dan membutuhkan pendamping, di luar orangtua dan guru mereka. Apalagi dalam satu kasus ketika orangtua tidak cukup waktu untuk berkomunikasi dengan anak-anak,dan guru hanya bisa mengajarkan mata pelajaran secara teks book semata. Organisasi remaja semisal PRAMUKA,PASKIBRA,Ikatan Remaja Mesjid (IRM), Pelajar Islam Indonesia (PII), Organisasi Intra Sekolah (OSIS), dan sebagainya harus mampu melakukan reorientasi program dan kegiatan yang mempunyai sense kuat terhadap kebutuhan remaja. Kalau ini terpenuhi, maka remaja-remaja kita akan merasa memiliki teman yang mengasikkan namun sekaligus mampu memberikan guidance. 

Tidak ada komentar: