Translate

31 Okt 2011

Model-model komunikasi


MODEL KOMUNIKASI
        I.            Pengertian dan fungsi model komunikasi
Model Komunikasi adalah pola yang digunakan dalam proses komunikasi.
Gordon Wiseman dan Larry Barker, mengemukakan bahwa model kamunikasi mempunyai tiga fungsi :
1. Melukiskan proses komunikasi,
            2. Menunjukkan hubungan visual,
            3. Membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.
   II.              Model – Model Komunikasi:
a. Model S-R (Stimulus – Respon)
Model ini merupakan model yang paling sederhana dari model-model komunikasi lainnya. Hakikatnya terdapat pada proses aksi/rangsangan – reaksi/respon. Maksudnya apabila seseorang memberikan rangsangan maka orang yang merupakan sasaran komunikasi akan memberikan reaksi/respon tertentu, baik berbentuk verbal (kata-kata), isyarat, perbuatan atau simbolisasi gambar. Manusia pada model ini adalah makhluk yang statis, yang melakukan segala sesuatu akibat adanya rangsangan dari luar (stimulus) bukan berdasarkan inisiatif dan kehendak masing- masing individu.
b. Model Interaksional
Berbeda dengan model S-R yang lebih bersifat linier, model yang dikemukakan oleh George Herbert Mead lebih menganggap manusia merupakan makhluk yang lebih aktif reflektif, kreatif, menafsirkan, menampilkan perilaku yang lebih rumit, dan sulit diramalkan. Bukan hanya sekedar makhluk pasif yang melakukan sesutu berdasarkan stimulus dari luar tubuhnya.
Ada tiga premis yang menjadi dasar model ini. Pertama, manusia bertindak berdasarkan makna yang diberikan individu terhadap lingkungannya. Kedua, makna itu berhubungan langsung dengan interaksi sosial yang dilakukan individu terhadap lingkungan sosial nya. Ketiga, makna yang diciptakan oleh suatu proses yang dilakukan individu dalam berhubungan dengan lingkungan sosialnya. Jadi interaksi yang dapat mengakibatkan terbentuknya struktur masyarakat, karena interaksi dianggap sebagai faktor penting dalam penentuan perilaku manusia.
c. Model Ariestoteles (retoris)
Ariestoteles menggambarkan konsep model komunikasi dengan model
speaker → message → listener (Komunikator → pesan → pendengar /komunikate)
penjelasan: Teori ini memaparkan bahwa komunikasi terjadi apabila seseorang mulai menyampaikan pembicaraannya pada khalayak pendengar. Aristoteles menganggap setidaknya 3 unsur terpenting dalam komunikasi yaitu pembicara (speaker), pesan atau isi pembicaraan (message), dan pendengar (listener ).
Model ini fokus pada kemampuan bicara komunikator dalam mempersuasi komunikate mulai dari cara penyampaian, olahan isi pesan, dan struktur penyampaian kata. Apabila ketiga hal tersebut terpenuhi maka seseorang dapat diukur kemampuan persuasinya. Kelemahan model ini terdapat pada asumsi bahwa komunikasi adalah sutu kegiatan terstruktur yang selalu disengaja. Komunikator menyampaikan dan komunikate hanya mendengarkan tanpa dibahas mengenai gangguan yang mungkin terjadi dalam proses penyampaian, efek yang akan terjadi dan sebagainya. Selain itu, model ini tidak membahas mengenai aspek nonverbal dalam persuasi yang mungkin saja terjadi dalam proses komunikasi.
c. Model Komunikasi Lasswell
Teori komunikasi Laswell yang dianggap paling awal (1948). Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan Who → say what → to whom → in wich channel → with what effect (siapa → mengatakan apa → kepada siapa → dengan media apa → dan dengan akibat yang seperti apa/efek yang ditimbulkan). Lasweel membagi unsur-unsur komunikasi berupa komunikator, pesan, media, komunikan/penerima, dan efek.
d. Model Komunikasi Shannon and Weaver
Shannon and Weaver menggambarkan model komunikasi dengan model
Source → transmitter → receiver → destination.
Pada model ini Shannon dan Weaver menjelaskan bahwa dalam berkomunikasi terjadi pengubahan pesan oleh transmetter (komunikator) yang berasal dari sumber informasi menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang digunakan. Saluran adalah medium pengirim pesan dari transmetter ke penerima. Bila di asumsikan dalam percakapan maka sumber informasi adalah otak (transmetter), menyampaikan sinyal berupa suara yang akan di salurkan oleh udara (channel) menuju indera pendengaran (receiver) .
Model ini juga mejelaskan adanya gangguan (noise) yang terjadi dalam proses komunikasi, berupa gangguan psikologis dan gangguan fisik. Gangguan psikologis meliputi gangguan yang berkaitan dengan pemikiran dan perasaan. Kelemahan dari model ini adalah, komunikasi masih dianggap sebagi sesuatu yang statis dan satu arah.
d. Wilburg Schramm
Wilburg Schramm menggambarkan model komunikasi dengan model Source → encoder → decoder → destination
Model ini menyatakan anggapan bahwa komunikasi adalah interaksi dengan kedua pihak yang menyandi, menafsirkan, menyandi balik, mentransmisikan, dan menerima sinyal. Suatu umpan balik dapat terjadi bila antara komunikator dan komunikate terdapat kesamaan pengalaman dan pemahaman mengenai hal yang sedang dikomunikasikan. Semakin sempit ruang lingkup pengetahuan pada objek yang sama maka semakin sulit pula proses komunikasi akan terjalin. Contohnya adalah masalah bahasa, seorang yang berbahasa afrika akan mengalami kesulitan berkomunikasi dengan seseorang berbahasa cina karena terjadi perbedaan pemahaman mengenai bahasa yang sangat signifikan. Demikian pula sebaliknya.
   III.            Model Pengaruh Komunikasi Menurut Newcomb (ABX)
Model ini memiliki pendekatan pada psikologi individu dan sosial mengenai interaksi antar manusia. Interaksi manusia sederhana yang melibatkan dua orang yang membicarakan satu topik, maka diantara ketiga unsur tersebut akan membentuk suatu korelasi dan menbentuk empat orientasi (sikap) yaitu:
1. orientasi A terhadap X
2. orientasi A terhadap B
3. orientasi B terhadap X
4. orientasi B terhadap A
Orientasi yang terjadi bisa berupa ketertarikan positif atau negatif / sikap senang atau tidak senang. Bisa digambarkan bila A dan B memiliki ketertarikan satu sama lain, dan begitu pula yang terjadi terhadap X maka sistem tersebut akan seimbang (simetri). Sebaliknya, bila A dan B saling menyukai namun mereka membenci X atau mereka saling membenci tapi memiliki pendapat yang sama mengenai X maka hal ini disebut asimetri.
Daftar pustaka:
PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI (wiryanto)

Tidak ada komentar: